Selasa, 01 Desember 2015

Kebutuhan Nutrisi

NAMA                 :         Sherley Ajeng Pratiwi
NIM                     :         1510051
MATA KULIAH :         IDK 1        
PRODI/KELAS    :         S1 TINGKAT 1
FASILITATOR    :         Nisha Dharmayanti R., S.Kep., Ns., M. Si.
 


Resume Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tumbuh Kembang

                ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang merentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris. Di dalam saluran pencernaan terdapat organ aksesoris/tambahan seperti gigi, lidah, kelenjar saliva (air ludah/liur), hati, kandung empedu dan pancreas. Saluran pencernaan yang terletak dibawah area diafragma disebut saluran gastrointestinal.
a.       Pencernaan secara mekanik
Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah.
b.      Pencernaan secara kimiawi
Pencernaan kimiawi terjadi di dalam rongga mulut, usus, dan lambung dengan bantuan enzim. Enzim adalah suatu zat kimia yang membantu proses pencernaan.
c.       Fungsi sistem pencernaan
Fungsinya yang utama adalah untuk menyediakan makanan, air dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien (zat-zat makanan) yang dicerna oleh saluran pencernaan untuk kemudian diserap.
Organ-organ yang terdapat didalam system pencernaan antara lain :
1.      Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Fungsi rongga mulut:
a.       Mengerjakan pencernaan pertama dengan  jalan mengunyah
b.      Untuk berbicara
c.       Bila perlu, digunakan untuk bernafas.
Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :
a.     Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien.
b.      Lidah
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap.
c.       Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Fungsi saliva adalah  Melarutkan makanan secara kimia,Melembabkan dan melumasi makanan, Mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltose,Zat buangan,Zat antibakteri dan antibody.

2.      Faring
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian superior (bagian yang sama tinggi dengan hidung), bagian media (bagian yang sma tinggi dengan mulut) dan bagian inferior nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.
Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah bagian inferior disebut laring ofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring. Menelan (deglutisic), jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian depan sedangkan jalan makanan masuk ke belakang dari jalan napas dan di depan dari ruas tulang belakang. Makanan melewati epiglottis lateral melalui resus piriformis masuk ke esophagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara, pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan lidah berkontraksi secara bersamaan.

3.       Esofagus (kerongkongan)
Esophagus adalah yang menghubungkan tekak dengan lambung, yg letaknya dibelakang trakea yg berukuran panjang ± 25 cm dan lebar 2 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam ke luar : lppisan selaput lender (mukosa),lapisan submukosa, lapisan otot melingkar sekuler, dan lapisan otot memanjang longitudinal. Esofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung, setelah melalui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung. Fungsi dari esofagus adalah menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung dan tiap ujung esofagus dilindungi oleh suatu spinter yang berperan sebagai barier terhadap refleks isi lambung kedalam esophagus.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).    

4.      Gaster  (lambung)
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingteryang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur.
Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong.
Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
Fungsi dari lambung:
·  Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan oleh peristaltic lambung dan getah lambung.
·   Fungsi asam lambung sebagai pembunuh kuman atau racun yang masuk bersama makanan serta untuk mengasamkan makanan agar mudah dicerna.
Getah cerna lambung yang dihasilkan :
a. Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan peptone)
b.  Asam garam (HCl), fungsinya mengasamkan makanan dan membuat suasana asam pada pepsinogen menjadi pepsin.
c.   Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dan dari karsinogen (karsinogen dan protein susu)
d.      Lapisan lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang marangsang sekresi getah lambung.

5.      Intestinum minor/Usus Halus
Usus halus atau intestinum minor adalah bagian dari system pencernaan makanan yang berpangkal pylorus dan berakhir pada sekum panjangnya ± 6 m, merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari lapisan usus halus, lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang, lapisan serosa.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).

Kelenjar – kelenjar usus menghasilkan enzim – enzim pencernaan, yaitu :
·         Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino
·         Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
·         Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
·         Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa

Fungsi usus halus:
·         Menerima zat-zat makanan yang sudah di cerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
·         Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
·         Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.

Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang menyempurnakan makanan: Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.
·         Eriksin menyempurnakan perncernaan protein menjadi asam amino.
·         Lactase mengubah lactase menjadi monosakrida
·         Maltose mengubah maltose menjadi monosakarida
·         Sucrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida.

Usus halus terdiri dari tiga bagian :
a.)        Usus dua belas jari (duodenum)
Nama duodenum berasal dari bahasa latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari. Duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke (jejunum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Panjang duodenum adalah 20 cm.
Akar mesenterium memungkinkan keluar dan masuknya cabanng-cabang arteri dan vena mesentrika superior, pembuluh linfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium. Sambungan antara jejunum dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas. Ujung bawah ileum berhubungan dengan sekum dengan perantaraan lubang yang bernama orifisium ileosekalis. Orifisium ini di perkuat oleh sfingter ileosekalis dan pada bagian ini terdapat katup falvula sekalis atau valvula baukhahini yang berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolom asendens tidak masuk kembali ke ileum.
b.)        Usus kosong (jejunum)
Berasal dari bahasa Latonjejunus, yang berarti “kosong”. Menempati 2/5 sebelah atas dari usus halus. Terjadi pencernaan secara kimiawi. Panjang dari jejunum adalah 2,5 m Jejunum dan ileum mempunyai panjang sekitar ±6 m. 2 per 5 bagian atas adalah (jejunum) dengan panjang ±2,5 m dan ileum dengan panjang 4 sampai 5 m. lekukan jejunum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.
c.)         Usus penyerapan (ileum)
Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan menempati 3/5 bagian akhir usus halus. Panjang dari ileum adalah 3,6 m.

6.      Intestinum Mayor/Usus Besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar atau Intestinum mayor panjangnya ± 1,5 m, lebarnya 5-6 cm. Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar :
·         Selaput lender
·         Lapisan otot melingkar
·         Lapisan otot memanjang
·         Jaringan ikat.
Fungsi usus besar, terdiri dari :
·         Menyerap air dari makanan
·         Tempat tinggal bakteri E.Coli
·         Tempat feses     
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
Intestinum mayor terdiri dari :
a.)    Sekum
Sekum (bahasa latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Di bawah sekum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya ± 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritoneum mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentrium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
b.)   Kolon Asendens
Kolon assendens mempunyai panjang 13 cm, terletak di abdomen bawah sebelah kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatica, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
c.)    Kolon Transversum
Panjangnya ±38 cm membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.
d.)   Kolon desendens
Panjangnya ±25 cm terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
e.)    Kolon Sigmoid
Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai S, ujung bawahnya berhubungan dengan rektum
f.)      Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing adalah ujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.
Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.

7.       Rektum
Rektum (Bahasa Latinregere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.

8.       Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus. Anus terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat voleh 3 sfingter yaitu :
·         Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
·         Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
·         Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.

Defekasi (buang air besar) didahului oleh transport. Feses ke dalam rectum yang mengkibatkan ketegangan dinding rectum mengakibatkan rangsangan untuk reflex defekasi sedangkan otot usus lainnya berkontraksi. M. levator ini relaksasi secara volunteer dan tekanan ditimbulkan oleh otot otot abdomen.

9.      Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
1.      Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2.      Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

10.  Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

11.  Kandung Empedu
       Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
1.      Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
2.  Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

                  PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI SEL
Nutrisi yang Dibutuhkan oleh Sel Tubuh 
Untuk pertumbuhan, perkembangan dan aktifitas sel diperlukan nutrisi yang cukup sehingga sel tubuh dapat tumbuh dan berkembang serta dapat menjalankan fungsinya. Nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh secara garis besar meliputi: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
a.      Karbohidrat
Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Nilai energi karbohidrat adalah 4kkal per gram. Berdasarkan gugus penyusun gulanya dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi karbohidrat adalah:
·         Sebagai sumber energi utama.
·         Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia lain, misalnya asam lemak sebagai penyusun lemak dan asam amino sebagai penyusun protein.
·         Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang sangat penting dalam pewarisan sifat.
·         Sebagai senyawa yang membantu proses berlangsungnya BAB.

b.      Lemak
Lemak merupakan senyawa organik majemuk, terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dan terkadang tersusun oleh fosforus (P) dan nitrogen (N). Lemak diserap  oleh tubuh dalam bentuk gliserol dan asam lemak. Fungsi lemak bagi tubuh adalah:
·         Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.
·         Sebagai pelarut vitamin A, D, E, K.
·         Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital.
·         Sebagai penghasil energi tertinggi, karena setiap gram lemak menghasilkan 9,3 kkal.
·         Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel.
·       Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)Sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat (di dalam hati), dan hormon seks (khusus untuk kolesterol).

c.       Protein
Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan terkadang juga mengandung unsur fosfor dan belerang. Komponen dasar dari senyawa protein adalah asam amino yang dibedakan menjadi tiga golongan (menurut Dr. Rose)  yaitu: asam amino esensial, semiesensial, dan non esensial. Fungsi protein bagi tubu adalah:
·     Sebagai zat pembangun tubuh, menyusun sel-sel baru untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
·      Sebagi bahan baku enzim, antibodi dan hormon.
·       Menjaga kestabilan tekanan osmotik cairan di dalam rongga tubuh.
·   Sebagai penghasil energi apabila penghasil energi utama (karbohidrat dan lemak) tidak mencukupi.

d.      Vitamin
Vitamin dapat dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Fungsi vitamin bagi tubuh adalah:
·         Memperlancar metabolisme tubuh.
·         Sebagai biokatalisator reaksi dalam tubuh.
·         Dan lain-lain.

e.       Mineral
Garam mineral yang dibutuhkan oleh tubuh (baik terpisah maupun secara golongan antar unsur) adalah:
1.  Zat kapur (Ca), berfungsi membantu proses penggumpalan darah, mempengaruhi penerimaan rangsang pada syaraf, bersama fosfor membentuk matriks tulang.
2.    Fosfor, berfungsi dalam pembelahan inti sel dan memindahkan sifat-sifat keturunan, mempengaruhi semua proses perombakan dan pembentukan zat.
3.   Zat besi, berfungsi sebagai komponen dalam hemoglobin untuk mengikat oksigen dalam eritrosit.
4.      Flour, berfungsi menguatkan gigi.
5.  Kalium, berfungsi sebagai komponen anorganik yang penting di dalam cairan intraseluler, komponen penting dalam transmisi impuls syaraf dan kontraksi otot.
6.   Natrium dan chlor berfungsi membantu iritabilitas dari sel-sel otot, natrium sebagai buffer.
7.      Yodium, berfungsi sebagai pembentukan tiroksin.

f.       Air
Air tergolong sebagai zat makanan karena air selalu diperlukan sebagai bahan pelarut dalam metabolisme tubuh. Air tidak menghasilkan energi. Air yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung berat badan, jenis kelamin, aktivitas, dan suhu lingkungan. Di dalam jaringan tubuh, air digunakan untuk:
·         Melarutkan senyawa lain.
·         Mengangkut zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
·         Menjaga stabilitas suhu tubuh.

             HORMON-HORMON TERKAIT DENGAN KEBUTUHAN NUTRISI MAKRO DAN MIKRO NUTRIEN
Hormon kebutuhan nutrisi
A.    Hormon Insulin
Insulin adalah hormon yang mengatur pusat untuk metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil glukosa dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot.Insulin menghentikan penggunaan lemak sebagai sumber energi dengan menghambat pelepasan glukagon. Dengan pengecualian dari diabetes mellitus dan sindrom gangguanmetabolisme Metabolik, insulin diberikan dalam tubuh dalam proporsi konstan untuk menghilangkan kelebihan glukosa dari darah, yang sebaliknya akan menjadi racun.Ketika kadar glukosa darah turun di bawah tingkat tertentu, tubuh mulai menggunakangula disimpan sebagai sumber energi melalui glikogenolisis, yang memecah glikogenyang tersimpan di hati dan otot menjadi glukosa, yang kemudian dapat dimanfaatkansebagai sumber energi. Seperti tingkat adalahekanisme metabolisme pusat kontrol,statusnya juga digunakan sebagai sinyal kontrol untuk sistem tubuh lainnya (seperti penyerapan asam amino oleh sel-sel tubuh). Selain itu, memiliki beberapa efek anabolik lain di seluruh tubuh.
B.     Hormon Glukagon
Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, meningkatkan kadar glukosa darah.Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti polimer rantai terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor glukagon. Ketika glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati mengubahglikogen menjadi polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan mereka ke dalamaliran darah, dalam proses yang dikenal sebagai glikogenolisis. Seperti toko-toko menjadihabis, glukagon kemudian mendorong hati untuk mensintesis glukosa tambahan olehglukoneogenesis. Glukagon mematikan glikolisis di hati, menyebabkan intermedietglikolisis akan shuttled untuk glukoneogenesis.
C.   Hormon pertumbuhan (Growth Hormone)
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai polipeptida tunggal yang disintesis, disimpan, dan disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis anterior. Somatotropin (STH) mengacu pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara alami dalam hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan. Fungsi Hormon pertumbuhan digunakan sebagai obat resep dalam pengobatan untuk mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.
D.   Hormon Tiroksin (Thyroxine)
Tiroksin adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Ini mendorong sintesis protein (blending) dan pertumbuhan, dan juga membantu mengatur metabolisme tubuh. Tiroksin diproduksi oleh kelenjar tiroid dengan cara yang sangat kompleks. Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah rendah, hipotalamus otak (bagian dari otak yang mengatur fungsi tubuh) menghasilkan hormon thyrotropin-releasing. Hal ini merangsang kelenjar pituitary untuk menghasilkan Thyrotropin. Thyrotropin adalah hormon thyroid-stimulating hormone (TSH) yang menggairahkan kelenjar tiroid. Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah tinggi, hipotalamus melepaskan hormon yang menghambat produksi TSH. Fungsi hormone tiroksin yaitu mengatur pertukaran zat (metabolisme) di dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara mental.
E.   Hormon Kortasol (Cortisol)
Kartisol (Hidrokartison) adalah hormon steroid, lebih khusus glukokortikoid yang di produksi oleh kelenjar adrenal. Hal ini dirilis dalam respon terhadap stres dan tingkat rendah glukokortikoid darah. Fungsi utama dalam tubuh :
·         Meningkatkan gula darah melalui glukoneogenesis
·         Menekan sistem kekebalan tubuh
·         Membantu dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat


METABOLIME KARBOHIDRAT,LEMAK DAN PROTEIN
5
Metabolisme Karbohidrat
A.    Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O dan memiliki rumus umum Cn(H2O)n CnH2nOn .Karbohidrat di perlukan untuk menyediakan tenaga dan membuat tubuh  tetap semangat . sekitar 65% dari makanan yang di konsumsi harus berbentuk karbohidrat kompleks seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
Contohnya, glukosa memiliki rumus molekul C6H12O6 yang dapat ditulis sebagai C6(H2O)6.
struktur glukosa
Karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
1.      Monosakarida : fruktosa, glukosa, dangalaktosa.
2.      Disakarida       : maltosa,  sukrosa, dan laktosa.
3.      Polisakarida     : tepung (amilum),  selulosa, dan glikogen.

B.     Fungsi Karbohidrat
a.       Sumber kalori (1 gram = 4,1 kalori)
b.      Membentuk senyawa-senyawa organik seperti lemak dan protein.
c.       Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.

C.     Sumber Karbohidrat
contoh sumber karbohidrat: Beras, gandum, jagung, kentang,umbi-umbian, gula, dll.

D.    Metabolisme Karbohidrat
Di dalam sistem pencernaan, karbohidrat mengalami degradasi dengan bantuan enzim, seperti:
a.       Enzim amilase
b.      Enzim maltase
c.       Enzim sukrase
d.      Enzim laktase 
e.       Enzim selulose           
f.       Enzim pektinase         
g.      Enzim dektrase
Proses metabolisme karbohidrat, yaitu:
Bila jumlah glukosa yang dikonsumsi melebihi keperluan tubuh, sebagian glukosa ditimbun di hati dan otot sebagai glikogen. Hal ini disebabkan kapasitas pembentukan glikogen terbatas dan pola penimbunan glikogen telah mencapai batasnya. Kelebihan glukosa akan diubah menjadi lemak dan ditimbun di dalam jaringan dan lemak.

            Metabolisme karbohidrat:
1.      Glukosa diubah menjadi piruvat, yang dapat dioksidasi dalam siklus asam sitrat.
2.  Banyak senyawa selain glukosa dapat memasuki lintas glikolisis pada tahap antara (intermediat).
3.      Dalam beberapa sel lintas tersebut diubah untuk sintesis glukosa.
4.      Lintas tersebut mengandung zat antara yang terlibat dalam reaksi metabolik lainnya.
5.   Untuk tiap-tiap molekul glukosa yang dikonsumsi, secara netto dihasilkan dua molekul ATP melalui fosforilasi tingkat substrat.

Metabolisme Lemak/Lipid
A.    Pengertian Lemak (Lipid)
Lemak merupakan sumber utama energi tubuh . tetapi sebaiknya hanya 15% dari makanan yang berasal dari lemak . Lemak tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Terdiri atas asam lemak dan gliserin atau gliserol.
B.     Fungsi Lemak:
Fungsi lemak umumnya yaitu sebagai sumber energi, bahan baku hormon (estrogen,progesteron dan testosteron), membantu transport vitamin yang larut lemak (A,D,E,K), sebagai bahan insulasi terhadap perubahan suhu, serta pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
C.     Sifat-sifat lemak
·         Mengapung pada permukaan air
·         Tidak larut dalam air
·         Mencair pada suhu tertentu
·         Melarutkan vitamin A, D, E, dan K

D.    Macam-macam Lemak :
·         Lemak sederhana.
·         Lemak campuran

Berdasarkan tingkat kejenuhannya, asam lemak dapat dibagi menjadi:
a.       Asam lemak jenuh
b.      Asam lemak tak jenuh

E.     Sumber Lemak
Sumber lemak dibagi menjadi :
a.       Lemak Hewani (Keju, daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur)
b.      Lemak Nabati (Kelapa, kacang-kacangan, kemiri, dan buah  alpukat)

F.      Metabolisme Lemak
Sintesa lemak disebut lipogenesis, terjadi di sitoplasma, dibantu enzim
lipase.
Secara umum sintesa lemak dibagi dalam 3 bagian, yaitu:
a.       Pembentukan gliserol.
b.      Pembentukan asam lemak.
c.       Penggabungan gliserol dengan asam lemak.

  Metabolisme Protein
A.    Pengertian protein
Protein  merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari monomer  asam amino yang mempunyai  ikatan peptida. Istilah protein berasal dari bahasa Yunani “protos” yang memiliki arti “yang paling utama”.Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Lebih kurang 20% dari makanan kita harus dalam bentuk protein. Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (N), kadang-kadang unsur phosphor (P), dan sulfur (S).
B.     Pembentuk Protein
Protein dibentuk dari asam  amino, yaitu:
a.       Asam amino
b.      Asam amino nonesensial

C.     Sumber Protein
Berdasarkan sumbernya, protein ada 2 macam, yaitu:
a. Protein hewani
b. Protein nabati

D.    Metabolisme Protein
Metabolisme protein dikatalisis oleh beberapa enzim, yaitu:
a.       Pepsin, merombak protein menjadi asam amino
b.      Renin, mengubah kaseinogen menjadi kasein (susu) yang diaktifkan oleh susu.
c.       Kemotripsin, menguraikan protein menjadi peptida dan asam-asam amino.
d.      Tripsin, mengubah protein menjadi peptida dan asam amino.
e.       Erepsin, mengubah pepton menjadi asam amino.
f.       Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam-asam amino


 METABOLISME PURIN,PIRIMIDIN,PORFIRIN
       A.    Metabolisme Purin
·         Adenosin → Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat
·         Guanosin → Guanin → Santin → Asam Urat
·       Santin oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tersebut  banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus
·    Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga terjadi penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi.

     B.     Metabolisme Pirimidin
·         Sitosin → Urasil → Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 + NH3
·         Timin → Dihidrotimin → Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3
·         Katabolisme pirimidin terutama berlangsung di hati

     C.      Metabolisme Porfirin
·    Protein hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari rantai polipeptida yang dinamakan APOPROTEIN dan gugus lain, yaitu gugus PROSTETIK.
·     Perkataan hemoglobin adalah singkatn kata yang mempunyai arti globulin darah. Protein tersebut mengandung porfirin yang terikat pada besi di samping polimer asam amino. Oleh karenanya porfirin besi disebut HAEMA sedangkankan apoproteinnya disebut GLOBIN.
·         Sintesis dan katabolisma hemoprotein dan berbagai protein lain yang mengandung Fe terjadi secara terus menerus dalam tubuh seiring dengan sintesis dan katabolisme porfirin serta pemakaian kembali atom Fe.

               PEMBENTUKAN UREA
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.Urea merupakan produk metabolik mengandung nitrogen dari katabolisme protein pada manusia.
Hampir seluruh ureum dibentuk di dalam hati, dari metabolisme protein (asam amino).Urea berdifusi bebas masuk ke dalam cairan intra sel dan ekstrasel.Zat ini dipekatkan dalam urinuntuk diekskresikan.
Lebih dari 90% urea diekskresikan melalui ginjal, dansebagian melalui saluran gastrointestinal dan kulit.Pada ginjal normal, 40% sampai 70% urea yang sangat difusif bergerak secara pasif keluar dari tubula ginjal dan ke dalam interstitium, yang pada akhirnya memasuki plasmakembali.

     KEADAAN KENYANG DAN PUASA

Kenyang
Selama makan, kita memasukkan karbohidrat, lemak, dan protein, yang kemudian dicerna dan di serap.Sebagian bahan makanan digunakan dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP, untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh dibawa ke depot bahan bakar, tempat bahan tersebut disimpan. Selama periode dari permulaan absorbsi sampai selesai, kita berada dalam keadaan kenyang atau keadaan absorptive.

Puasa
Kadar glukosa darah memuncak pada waktu sekitar 1 jam setelah makan, dua jam setelah makan, kadar kembali ke rentang puasa (antara 80-100mg/dL) seiring dengan oksidasi atau pengubahan glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar oleh jaringan penurunan glukosa menyebabkan penurunan sekresi insulin. Namun, apabila kita berpuasa terus selama 12 jam,, kita masuk ke status basal yang di kenal sebagai keaadaan pasca obsobtif.
Manfaat puasa bagi kesehatan tubuh :
1.  Memberi kesempatan beristirahat bagi sistim pencernaan dari seluruh kegiatan  mencerna makanan dan minumam.
2.      Memberi kesempatan bagi sel dan jaringan tumbuh untuk memperbarui diri setelah di gunakan terus menerus selama sebelas bulan.
3.      Menghindarkan penderita diabetes, tekanan darah tinggi, kencing batu dari kelebihan makanan tertentu yang menyebabkan atau memperparah penyakit tersebut.
4.      Melatih kemampuan untuk lebih dapat mengendalikan emosi, menjadi lebih sabar dan memiliki kesehatan mental yang prima dalam menghadapi berbagai tekanan dalam kehidupan.

 TANDA DAN GEJALA GANGGUAN NUTRISI
Gangguan Nutrisi dapat diketahui dengan melihat dan memperhatikan tanda-tanda dan gejala sebagai berikut:
a.       Berat badan dibawah ideal lebih dari 20% 
b.      Melaporkan intake makanan kurang dari kebutuhantubuh yang dianjurkan
c.       Konjungtiva dan membran mukus pucat
d.      Lemah otot untuk menelan dan mengunyah
e.       Luka, inflamasi pada rongga mulut
f.       Mudah merasa kenyang sesaat setelah mengunyahmakanan
g.      Melaporkan kurang makan
h.      Melaporkan perubahan sensasi rasa
i.        Tidak mampu mengunyah makanan
j.        Miskonsepsi
k.      Penurunan berat badan dengan intake makanantidak adekuat
l.        Enggan makan
m.    Kram abdominal
n.      Tonus otot buruk
o.      Nyeri abdomen patologi atau bukan
p.      Kerusakan minat terhadap makanan
q.      Pembuluh kapiler rapuh
r.        Diare atau steatorea
s.       Kehilangan rambut banyak
t.        Suara usus hiperaktif
u.      Kurang informasi, misinformasi

PROSES KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
            Pemberian Nutrisi Melalui Oral
           Tindakan ini merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu               memenuhi kebutuhan nutrisi peroral secara mandiri.
           Alat dan Bahan :
1.      Piring
2.      Sendok
3.      Gelas
4.      Serbet
5.      Mangkok cuci tangan
6.      Pengalas
7.      Makanan dengan porsi dan menu sesuai program

Prosedure Kerja :
1.     Beri penjelasan kepada pasien
2.      Cuci tangan
3.      Atur posisi pasien dengan duduk/setengah duduk sesuai kondisi pasien
4.      Pasang pengalas
5.      Tawarkan kepada pasien melakukan ritual makan (misalnya,berdoa sebelum makan)
6.    Bantu aktivitas dengan cara menyuap makanan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan
7.      Bila selesai makan ,bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar
8.      Catat tindakan dan hasil atau respons terhadap tindakan
9.      Cuci tangan setelah procedure dilakukan.

Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung
Tindakan ini dilakukan pada kalien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi pe oral atau adanya gangguan fungsi menelan. Tindakan pemberian nutrisi melalui pipa lambung dapat dilakukan dengan pemasangan pipa lambung lebih dahulu kemudian dapat dilakukan pemberian nutrisi.
Alat dan Bahan :
1.      Pipa penduga dalam tempatnya corong
2.      Spuit 20 cc
3.      Pengalas
4.      Bengkok
5.      Plaster dan gunting
6.      Makanan dalam bentuk cair
7.      Air matang
8.      Stetoskop
9.      Klem
10.  Vaselin/jel

Prosedur kerja :
1.      Cuci tangan
2.      Jelaskan procedure yang akan dilakukan
3.      Atur posisi pasien dengan posisi semi-fowle
4.      Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas didaerah dada
5.      Letakkan bengkok didekat pasien
6.      Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari epigastrium sampai hidung kemudian dibengkokkan ke telinga dan beri batas tandanya.
7.    Berikan vaselin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa tersebut lalu masukkan melalui hidung secara perlahan-lahan sambil pasien dianjurkan untuk menelannya.
8.      Tentukan apakah pipa tersebut benar-benar sudah masuk ke lambung dengan cara :
·  Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang berisi air dan perhatika bila ada gelembung,pipa masuk ke paru dan jika tidak ada gelembung pipa tersebut masuk ke lambung setelah itu diklem atau dilipat kembali
·  Masukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui pipa tersebut dan dengarkan dengan stetoskop. Apabila dilambung terdengar bunyi,berarti pipa tersebut sudah masuk. Setelah itu, keluarkan udara yang ada didalam sebanyak jumlah yang dimasukkan.
9.      Catat tindakan dan hasil atau respons terhadap tindakan.
10.  Cuci tangan setelah dilakukan tindakan.










1 komentar: