NAMA : Sherley Ajeng Pratiwi
NIM : 1510051
MATA KULIAH : IDK
1
PRODI/KELAS : S1
TINGKAT 1
FASILITATOR : Nisha
Dharmayanti R., S.Kep., Ns., M. Si.
![]() |
|
![]() |
Resume Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Sesuai Tumbuh Kembang
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan terdiri dari
saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang merentang dari
mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris. Di dalam saluran pencernaan
terdapat organ aksesoris/tambahan seperti gigi, lidah, kelenjar saliva (air
ludah/liur), hati, kandung empedu dan pancreas. Saluran pencernaan yang
terletak dibawah area diafragma disebut saluran gastrointestinal.
a. Pencernaan secara mekanik
Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu
penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah.
b. Pencernaan secara kimiawi
Pencernaan kimiawi terjadi di dalam rongga mulut, usus, dan
lambung dengan bantuan enzim. Enzim adalah suatu zat kimia yang membantu proses
pencernaan.
c. Fungsi sistem pencernaan
Fungsinya
yang utama adalah untuk menyediakan makanan, air dan elektrolit bagi tubuh dari
nutrien (zat-zat makanan) yang dicerna oleh saluran pencernaan untuk kemudian
diserap.
Organ-organ
yang terdapat didalam system pencernaan antara lain :
1.
Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam
mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan,
yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Fungsi rongga mulut:
a. Mengerjakan pencernaan pertama
dengan jalan mengunyah
b. Untuk berbicara
c. Bila perlu, digunakan untuk
bernafas.
Di dalam
rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa
organ di dalam mulut, yaitu :
a.
Gigi
Gigi
berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini
memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien.
b.
Lidah
Lidah
adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan
makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap
yang banyak memiliki struktur tunas pengecap.
c.
Kelenjar
Ludah
Kelenjar
ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Fungsi saliva adalah
Melarutkan makanan secara kimia,Melembabkan dan melumasi makanan, Mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltose,Zat
buangan,Zat antibakteri dan antibody.
2. Faring
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan.
Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang
banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi,
disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya
dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Ke
atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang
yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian superior (bagian yang
sama tinggi dengan hidung), bagian media (bagian yang sma tinggi dengan mulut)
dan bagian inferior nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.
Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan
sampai di akar lidah bagian inferior disebut laring ofaring yang menghubungkan
orofaring dengan laring. Menelan (deglutisic), jalan udara masuk ke bagian
depan terus ke leher bagian depan sedangkan jalan makanan masuk ke belakang
dari jalan napas dan di depan dari ruas tulang belakang. Makanan melewati
epiglottis lateral melalui resus piriformis masuk ke esophagus tanpa
membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara,
pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot
mulut dan lidah berkontraksi secara bersamaan.
3.
Esofagus (kerongkongan)
Esophagus adalah yang menghubungkan tekak dengan lambung, yg
letaknya dibelakang trakea yg berukuran panjang ± 25 cm dan lebar 2 cm, mulai
dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari
dalam ke luar : lppisan selaput lender (mukosa),lapisan submukosa, lapisan otot
melingkar sekuler, dan lapisan otot memanjang longitudinal. Esofagus terletak
di belakang trakea dan di depan tulang punggung, setelah melalui toraks
menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung. Fungsi
dari esofagus adalah menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung
dan tiap ujung esofagus dilindungi oleh suatu spinter yang berperan sebagai
barier terhadap refleks isi lambung kedalam esophagus.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang
sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini
disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan
melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak
peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Makanan berada di dalam kerongkongan hanya
sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot
lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses
menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak
kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses,
kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak
disadari).
4. Gaster (lambung)
Lambung
(ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri
rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah
yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak
berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat
klep atau sfingteryang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan
dari lambung.
Dinding
lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong.
Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk
dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan
makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur.
Di
dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai
di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada
saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung
berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan
kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena
perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung
kosong.
Makanan
umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan berserat
bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit
keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
Fungsi dari lambung:
· Menampung
makanan, menghancurkan dan menghaluskan oleh peristaltic lambung dan getah
lambung.
· Fungsi
asam lambung sebagai pembunuh kuman atau racun yang masuk bersama makanan serta
untuk mengasamkan makanan agar mudah dicerna.
Getah cerna lambung yang dihasilkan
:
a. Pepsin,
fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan peptone)
b. Asam
garam (HCl), fungsinya mengasamkan makanan dan membuat suasana asam pada
pepsinogen menjadi pepsin.
c. Renin,
fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dan dari
karsinogen (karsinogen dan protein susu)
d.
Lapisan
lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang marangsang
sekresi getah lambung.
5. Intestinum minor/Usus Halus
Usus
halus atau intestinum minor adalah bagian dari system pencernaan makanan yang
berpangkal pylorus dan berakhir pada sekum panjangnya ± 6 m, merupakan saluran
paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang
terdiri dari lapisan usus halus, lapisan otot melingkar, lapisan otot
memanjang, lapisan serosa.
Dinding
usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati
melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan
air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Kelenjar
– kelenjar usus menghasilkan enzim – enzim pencernaan, yaitu :
·
Peptidase,
berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino
·
Sukrase,
berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
·
Maltase,
berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
·
Laktase,
berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Fungsi
usus halus:
·
Menerima
zat-zat makanan yang sudah di cerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah
dan saluran-saluran limfe.
·
Menyerap
protein dalam bentuk asam amino.
·
Karbohidrat
diserap dalam bentuk monosakarida.
Di
dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan: Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.
·
Eriksin
menyempurnakan perncernaan protein menjadi asam amino.
·
Lactase
mengubah lactase menjadi monosakrida
·
Maltose
mengubah maltose menjadi monosakarida
·
Sucrose
mengubah sukrosa menjadi monosakarida.
Usus halus terdiri dari tiga bagian
:
a.)
Usus
dua belas jari (duodenum)
Nama duodenum berasal dari bahasa
latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari. Duodenum adalah bagian
dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke
(jejunum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empedu. Panjang duodenum adalah 20 cm.
Akar
mesenterium memungkinkan keluar dan masuknya cabanng-cabang arteri dan vena mesentrika
superior, pembuluh linfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan peritoneum yang
membentuk mesenterium. Sambungan antara jejunum dan ileum tidak mempunyai batas
yang tegas. Ujung bawah ileum berhubungan dengan sekum dengan perantaraan
lubang yang bernama orifisium ileosekalis. Orifisium ini di perkuat oleh
sfingter ileosekalis dan pada bagian ini terdapat katup falvula sekalis atau
valvula baukhahini yang berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolom asendens
tidak masuk kembali ke ileum.
b.)
Usus
kosong (jejunum)
Berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang
berarti “kosong”. Menempati 2/5 sebelah atas dari usus halus. Terjadi
pencernaan secara kimiawi. Panjang dari jejunum adalah 2,5 m Jejunum dan ileum
mempunyai panjang sekitar ±6 m. 2 per 5 bagian atas adalah (jejunum) dengan
panjang ±2,5 m dan ileum dengan panjang 4 sampai 5 m. lekukan jejunum dan ileum
melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan peritoneum
yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.
c.)
Usus
penyerapan (ileum)
Ileum adalah bagian
terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan ini memiliki panjang sekitar
2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan menempati 3/5 bagian akhir
usus halus. Panjang dari ileum adalah 3,6 m.
6.
Intestinum
Mayor/Usus Besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi
adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah
menyerap air dari feses. Usus besar atau Intestinum mayor panjangnya ± 1,5 m,
lebarnya 5-6 cm. Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar :
·
Selaput
lender
·
Lapisan
otot melingkar
·
Lapisan
otot memanjang
·
Jaringan
ikat.
Fungsi usus besar, terdiri dari :
·
Menyerap
air dari makanan
·
Tempat
tinggal bakteri E.Coli
·
Tempat
feses
Banyaknya
bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi
membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi
normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan
pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa
menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
Intestinum
mayor terdiri dari :
a.) Sekum
Sekum
(bahasa latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari
usus besar. Di bawah sekum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk
seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya ± 6 cm.
Seluruhnya ditutupi oleh peritoneum mudah bergerak walaupun tidak mempunyai
mesentrium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih
hidup.
b.) Kolon Asendens
Kolon
assendens mempunyai panjang 13 cm, terletak di abdomen bawah sebelah kanan
membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri,
lengkungan ini disebut fleksura hepatica, dilanjutkan sebagai kolon
transversum.
c.) Kolon
Transversum
Panjangnya
±38 cm membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah
abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapat
fleksura lienalis.
d.) Kolon desendens
Panjangnya
±25 cm terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan
fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
e.) Kolon
Sigmoid
Kolon
sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam rongga
pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai S, ujung bawahnya berhubungan dengan
rektum
f.) Umbai
Cacing (Appendix)
Umbai
cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ
ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat
menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau
peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Dalam
anatomi manusia, umbai cacing adalah ujung buntu tabung yang menyambung dengan
caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang
dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2
sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing
bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap
terletak di peritoneum.
Banyak
orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan),
sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem
limfatik. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
7.
Rektum
Rektum
(Bahasa Latin: regere, “meluruskan,
mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses.
8.
Anus
Anus merupakan
lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama
anus. Anus terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat voleh 3 sfingter
yaitu :
·
Sfingter
ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
·
Sfingter
levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
·
Sfingter
ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.
Defekasi
(buang air besar) didahului oleh transport. Feses ke dalam rectum yang
mengkibatkan ketegangan dinding rectum mengakibatkan rangsangan untuk reflex
defekasi sedangkan otot usus lainnya berkontraksi. M. levator ini relaksasi
secara volunteer dan tekanan ditimbulkan oleh otot otot abdomen.
9. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem
pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan
serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian
posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
1.
Asini,
menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2.
Pulau
pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan
ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan
oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik
memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan
dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang
berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
10. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang
terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa
diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini memainkan peran penting
dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan
glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi
bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan
hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati,
hepar.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke
dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler).
Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang
lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena
porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang
masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah
darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
11. Kandung
Empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ
berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan
tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah
sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya,
melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan
dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
1.
Membantu
pencernaan dan penyerapan lemak
2. Berperan
dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI SEL
Nutrisi
yang Dibutuhkan oleh Sel Tubuh
Untuk pertumbuhan, perkembangan dan aktifitas sel diperlukan
nutrisi yang cukup sehingga sel tubuh dapat tumbuh dan berkembang serta dapat
menjalankan fungsinya. Nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh secara garis
besar meliputi: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
a.
Karbohidrat
Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C),
hidrogen (H) dan oksigen (O). Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi
manusia dan hewan. Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana
yang mudah larut dalam air mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan
energi. Nilai energi karbohidrat adalah 4kkal per gram. Berdasarkan gugus
penyusun gulanya dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Fungsi karbohidrat adalah:
·
Sebagai sumber energi utama.
·
Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia lain, misalnya asam lemak
sebagai penyusun lemak dan asam amino sebagai penyusun protein.
·
Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang sangat penting
dalam pewarisan sifat.
·
Sebagai senyawa yang membantu proses berlangsungnya BAB.
b.
Lemak
Lemak merupakan senyawa organik majemuk, terdiri dari unsur karbon
(C), hidrogen (H), oksigen (O) dan terkadang tersusun oleh fosforus (P) dan
nitrogen (N). Lemak diserap oleh tubuh dalam bentuk gliserol dan asam
lemak. Fungsi lemak bagi tubuh adalah:
·
Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.
·
Sebagai pelarut vitamin A, D, E, K.
·
Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital.
·
Sebagai penghasil energi tertinggi, karena setiap gram lemak
menghasilkan 9,3 kkal.
·
Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel.
· Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk
sterol)Sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat (di
dalam hati), dan hormon seks (khusus untuk kolesterol).
c.
Protein
Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh
unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan terkadang juga mengandung
unsur fosfor dan belerang. Komponen dasar dari senyawa protein adalah asam
amino yang dibedakan menjadi tiga golongan (menurut Dr. Rose) yaitu: asam
amino esensial, semiesensial, dan non esensial. Fungsi protein bagi tubu
adalah:
· Sebagai zat pembangun tubuh, menyusun sel-sel baru untuk
pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
· Sebagi bahan baku enzim, antibodi dan hormon.
· Menjaga kestabilan tekanan osmotik cairan di dalam rongga tubuh.
· Sebagai penghasil energi apabila penghasil energi utama
(karbohidrat dan lemak) tidak mencukupi.
d.
Vitamin
Vitamin dapat dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam air
(vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
Fungsi vitamin bagi tubuh adalah:
·
Memperlancar metabolisme tubuh.
·
Sebagai biokatalisator reaksi dalam tubuh.
·
Dan lain-lain.
e.
Mineral
Garam mineral yang dibutuhkan oleh tubuh (baik terpisah maupun
secara golongan antar unsur) adalah:
1. Zat kapur (Ca),
berfungsi membantu proses penggumpalan darah, mempengaruhi penerimaan rangsang
pada syaraf, bersama fosfor membentuk matriks tulang.
2. Fosfor, berfungsi dalam
pembelahan inti sel dan memindahkan sifat-sifat keturunan, mempengaruhi semua
proses perombakan dan pembentukan zat.
3. Zat besi, berfungsi
sebagai komponen dalam hemoglobin untuk mengikat oksigen dalam eritrosit.
4. Flour, berfungsi
menguatkan gigi.
5. Kalium, berfungsi
sebagai komponen anorganik yang penting di dalam cairan intraseluler, komponen
penting dalam transmisi impuls syaraf dan kontraksi otot.
6. Natrium dan chlor
berfungsi membantu iritabilitas dari sel-sel otot, natrium sebagai buffer.
7. Yodium, berfungsi
sebagai pembentukan tiroksin.
f.
Air
Air tergolong sebagai zat makanan karena air selalu diperlukan
sebagai bahan pelarut dalam metabolisme tubuh. Air tidak menghasilkan energi.
Air yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung berat badan, jenis kelamin,
aktivitas, dan suhu lingkungan. Di dalam jaringan tubuh, air digunakan untuk:
·
Melarutkan senyawa lain.
·
Mengangkut zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan
lainnya.
·
Menjaga stabilitas suhu tubuh.
HORMON-HORMON TERKAIT DENGAN KEBUTUHAN NUTRISI MAKRO DAN MIKRO NUTRIEN
Hormon
kebutuhan nutrisi
A. Hormon
Insulin
Insulin adalah hormon yang mengatur pusat untuk
metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di
hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil glukosa dari darah, menyimpannya
sebagai glikogen di hati dan otot.Insulin menghentikan penggunaan lemak sebagai
sumber energi dengan menghambat pelepasan glukagon. Dengan pengecualian dari
diabetes mellitus dan sindrom gangguanmetabolisme Metabolik, insulin diberikan
dalam tubuh dalam proporsi konstan untuk menghilangkan kelebihan glukosa dari
darah, yang sebaliknya akan menjadi racun.Ketika kadar glukosa darah turun di
bawah tingkat tertentu, tubuh mulai menggunakangula disimpan sebagai sumber
energi melalui glikogenolisis, yang memecah glikogenyang tersimpan di hati dan otot
menjadi glukosa, yang kemudian dapat dimanfaatkansebagai sumber energi. Seperti
tingkat adalahekanisme metabolisme pusat kontrol,statusnya juga digunakan
sebagai sinyal kontrol untuk sistem tubuh lainnya (seperti penyerapan asam
amino oleh sel-sel tubuh). Selain itu, memiliki beberapa efek anabolik lain di
seluruh tubuh.
B. Hormon
Glukagon
Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh
pankreas, meningkatkan kadar glukosa darah.Glukosa disimpan dalam hati dalam
bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti polimer rantai terdiri dari
molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor glukagon. Ketika
glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati mengubahglikogen menjadi
polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan mereka ke dalamaliran darah,
dalam proses yang dikenal sebagai glikogenolisis. Seperti toko-toko
menjadihabis, glukagon kemudian mendorong hati untuk mensintesis glukosa
tambahan olehglukoneogenesis. Glukagon mematikan glikolisis di hati,
menyebabkan intermedietglikolisis akan shuttled untuk glukoneogenesis.
C. Hormon
pertumbuhan (Growth Hormone)
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang
merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan
lainnya. Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai polipeptida tunggal
yang disintesis, disimpan, dan disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap
lateral kelenjar hipofisis anterior. Somatotropin (STH) mengacu pada hormon
pertumbuhan 1 diproduksi secara alami dalam hewan, sedangkan somatropin merujuk
pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan. Fungsi
Hormon pertumbuhan digunakan sebagai obat resep dalam pengobatan untuk
mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.
D. Hormon
Tiroksin (Thyroxine)
Tiroksin adalah hormon utama yang dihasilkan oleh
kelenjar tiroid. Ini mendorong sintesis protein (blending) dan pertumbuhan, dan
juga membantu mengatur metabolisme tubuh. Tiroksin diproduksi oleh kelenjar tiroid
dengan cara yang sangat kompleks. Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah
rendah, hipotalamus otak (bagian dari otak yang mengatur fungsi tubuh)
menghasilkan hormon thyrotropin-releasing. Hal ini merangsang kelenjar
pituitary untuk menghasilkan Thyrotropin. Thyrotropin adalah hormon
thyroid-stimulating hormone (TSH) yang menggairahkan kelenjar tiroid. Ketika
tingkat tiroksin dalam darah adalah tinggi, hipotalamus melepaskan hormon yang
menghambat produksi TSH. Fungsi hormone tiroksin yaitu mengatur pertukaran zat
(metabolisme) di dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tubuh secara mental.
E. Hormon
Kortasol (Cortisol)
Kartisol (Hidrokartison) adalah hormon steroid,
lebih khusus glukokortikoid yang di produksi oleh kelenjar adrenal. Hal ini
dirilis dalam respon terhadap stres dan tingkat rendah glukokortikoid darah. Fungsi
utama dalam tubuh :
·
Meningkatkan gula darah melalui
glukoneogenesis
·
Menekan sistem kekebalan tubuh
·
Membantu dalam metabolisme lemak,
protein, dan karbohidrat
METABOLIME KARBOHIDRAT,LEMAK DAN PROTEIN
METABOLIME KARBOHIDRAT,LEMAK DAN PROTEIN
5
Metabolisme
Karbohidrat
A. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat
adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O dan memiliki rumus
umum Cn(H2O)n CnH2nOn .Karbohidrat di perlukan untuk menyediakan tenaga dan
membuat tubuh tetap semangat . sekitar
65% dari makanan yang di konsumsi harus berbentuk karbohidrat kompleks seperti
buah-buahan dan sayur-sayuran.
Contohnya,
glukosa memiliki rumus molekul C6H12O6 yang dapat ditulis sebagai C6(H2O)6.
struktur glukosa
Karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Monosakarida : fruktosa, glukosa, dangalaktosa.
2. Disakarida : maltosa, sukrosa, dan laktosa.
3. Polisakarida : tepung
(amilum), selulosa, dan glikogen.
B. Fungsi Karbohidrat
a. Sumber kalori (1 gram
= 4,1 kalori)
b. Membentuk
senyawa-senyawa
organik seperti
lemak dan protein.
c. Menjaga
keseimbangan asam basa
dalam tubuh.
C. Sumber Karbohidrat
contoh sumber karbohidrat: Beras,
gandum, jagung, kentang,umbi-umbian, gula, dll.
D. Metabolisme Karbohidrat
Di dalam sistem
pencernaan, karbohidrat mengalami degradasi dengan bantuan enzim, seperti:
a. Enzim amilase
b. Enzim maltase
c. Enzim sukrase
d. Enzim laktase
e. Enzim selulose
f. Enzim pektinase
g. Enzim dektrase
Proses metabolisme karbohidrat,
yaitu:
Bila jumlah
glukosa yang dikonsumsi melebihi keperluan tubuh, sebagian glukosa
ditimbun di hati dan otot sebagai glikogen. Hal ini disebabkan kapasitas
pembentukan glikogen terbatas dan pola penimbunan glikogen telah mencapai
batasnya. Kelebihan glukosa akan diubah menjadi lemak dan ditimbun di
dalam jaringan dan lemak.
Metabolisme karbohidrat:
1. Glukosa diubah menjadi piruvat, yang dapat dioksidasi dalam siklus asam
sitrat.
2. Banyak senyawa selain glukosa dapat memasuki lintas glikolisis pada tahap
antara (intermediat).
3. Dalam beberapa sel lintas tersebut diubah untuk sintesis glukosa.
4. Lintas tersebut mengandung zat antara yang terlibat dalam reaksi metabolik
lainnya.
5. Untuk tiap-tiap molekul glukosa yang dikonsumsi, secara netto dihasilkan
dua molekul ATP melalui fosforilasi tingkat substrat.
Metabolisme Lemak/Lipid
A. Pengertian Lemak (Lipid)
Lemak merupakan
sumber utama energi tubuh . tetapi sebaiknya hanya 15% dari makanan yang
berasal dari lemak . Lemak tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Terdiri atas asam lemak dan gliserin atau gliserol.
B. Fungsi Lemak:
Fungsi lemak umumnya yaitu sebagai sumber energi,
bahan baku hormon (estrogen,progesteron dan testosteron), membantu transport
vitamin yang larut lemak (A,D,E,K), sebagai bahan insulasi terhadap perubahan
suhu, serta pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
C. Sifat-sifat
lemak
·
Mengapung pada permukaan air
·
Tidak larut dalam air
·
Mencair pada suhu tertentu
·
Melarutkan vitamin A, D, E, dan K
D. Macam-macam Lemak :
·
Lemak
sederhana.
·
Lemak
campuran
Berdasarkan tingkat kejenuhannya, asam lemak dapat dibagi menjadi:
a. Asam lemak jenuh
b. Asam lemak tak jenuh
E. Sumber Lemak
Sumber lemak dibagi menjadi :
a. Lemak Hewani
(Keju, daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur)
b. Lemak Nabati
(Kelapa, kacang-kacangan, kemiri, dan buah
alpukat)
F. Metabolisme Lemak
Sintesa lemak disebut lipogenesis,
terjadi di sitoplasma, dibantu enzim
lipase. Secara umum sintesa lemak dibagi dalam 3 bagian, yaitu:
lipase. Secara umum sintesa lemak dibagi dalam 3 bagian, yaitu:
a. Pembentukan
gliserol.
b. Pembentukan
asam lemak.
c. Penggabungan
gliserol dengan asam lemak.
Metabolisme
Protein
A. Pengertian protein
Protein merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari
monomer asam amino yang
mempunyai ikatan peptida. Istilah
protein berasal dari bahasa Yunani “protos” yang memiliki
arti “yang paling utama”.Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan memperbaiki
sel-sel yang rusak. Lebih kurang 20% dari makanan kita harus dalam bentuk
protein. Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen
(N), kadang-kadang unsur phosphor (P), dan sulfur (S).
B. Pembentuk Protein
Protein dibentuk
dari asam amino, yaitu:
a.
Asam amino
b.
Asam amino
nonesensial
C. Sumber Protein
Berdasarkan sumbernya, protein ada 2 macam, yaitu:
a. Protein hewani
b. Protein nabati
a. Protein hewani
b. Protein nabati
D. Metabolisme Protein
Metabolisme protein dikatalisis oleh
beberapa enzim, yaitu:
a. Pepsin, merombak protein menjadi asam amino
b. Renin, mengubah kaseinogen menjadi kasein (susu)
yang diaktifkan oleh susu.
c. Kemotripsin, menguraikan
protein menjadi peptida dan asam-asam amino.
d. Tripsin, mengubah protein menjadi peptida dan
asam amino.
e. Erepsin, mengubah pepton menjadi asam amino.
f. Peptidase, mengubah
polipeptida menjadi asam-asam amino
METABOLISME
PURIN,PIRIMIDIN,PORFIRIN
A. Metabolisme Purin
·
Adenosin
→ Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat
·
Guanosin
→ Guanin → Santin → Asam Urat
· Santin
oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tersebut banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus
· Penyakit
Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga terjadi
penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi.
B.
Metabolisme
Pirimidin
·
Sitosin
→ Urasil → Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 + NH3
·
Timin
→ Dihidrotimin → Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3
·
Katabolisme
pirimidin terutama berlangsung di hati
C.
Metabolisme Porfirin
· Protein hemoglobin merupakan protein
yang terdiri dari rantai polipeptida yang dinamakan APOPROTEIN dan gugus lain,
yaitu gugus PROSTETIK.
· Perkataan hemoglobin adalah singkatn
kata yang mempunyai arti globulin darah. Protein tersebut mengandung porfirin
yang terikat pada besi di samping polimer asam amino. Oleh karenanya porfirin
besi disebut HAEMA sedangkankan apoproteinnya disebut GLOBIN.
·
Sintesis dan katabolisma hemoprotein
dan berbagai protein lain yang mengandung Fe terjadi secara terus menerus dalam
tubuh seiring dengan sintesis dan katabolisme porfirin serta pemakaian kembali
atom Fe.
PEMBENTUKAN UREA
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan
Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea,
carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik
sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.Urea merupakan produk metabolik mengandung nitrogen
dari katabolisme protein pada manusia.
Hampir seluruh ureum dibentuk di dalam hati, dari
metabolisme protein (asam amino).Urea berdifusi bebas masuk ke dalam
cairan intra sel dan ekstrasel.Zat ini dipekatkan dalam urinuntuk diekskresikan.
Lebih dari 90% urea diekskresikan melalui ginjal,
dansebagian melalui saluran gastrointestinal dan kulit.Pada ginjal normal, 40%
sampai 70% urea yang sangat difusif bergerak secara pasif keluar dari
tubula ginjal dan ke dalam interstitium, yang pada akhirnya memasuki
plasmakembali.
KEADAAN KENYANG DAN PUASA
Kenyang
Selama makan, kita memasukkan karbohidrat, lemak, dan
protein, yang kemudian dicerna dan di serap.Sebagian bahan makanan digunakan
dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP, untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh
dibawa ke depot bahan bakar, tempat bahan tersebut disimpan. Selama periode
dari permulaan absorbsi sampai selesai, kita berada dalam keadaan kenyang atau
keadaan absorptive.
Puasa
Kadar
glukosa darah memuncak pada waktu sekitar 1 jam setelah makan, dua jam setelah
makan, kadar kembali ke rentang puasa (antara 80-100mg/dL) seiring dengan
oksidasi atau pengubahan glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar oleh
jaringan penurunan glukosa menyebabkan penurunan sekresi insulin. Namun, apabila kita berpuasa terus
selama 12 jam,, kita masuk ke status basal yang di kenal sebagai keaadaan pasca
obsobtif.
Manfaat puasa
bagi kesehatan tubuh :
1. Memberi
kesempatan beristirahat bagi sistim pencernaan dari seluruh kegiatan mencerna makanan dan minumam.
2. Memberi
kesempatan bagi sel dan jaringan tumbuh untuk memperbarui diri setelah di
gunakan terus menerus selama sebelas bulan.
3. Menghindarkan
penderita diabetes, tekanan darah tinggi, kencing batu dari kelebihan makanan
tertentu yang menyebabkan atau memperparah penyakit tersebut.
4. Melatih
kemampuan untuk lebih dapat mengendalikan emosi, menjadi lebih sabar dan
memiliki kesehatan mental yang prima dalam menghadapi berbagai tekanan dalam
kehidupan.
TANDA DAN GEJALA GANGGUAN NUTRISI
Gangguan Nutrisi dapat diketahui dengan melihat dan
memperhatikan tanda-tanda dan gejala sebagai berikut:
a. Berat badan dibawah ideal lebih dari
20%
b. Melaporkan intake makanan kurang
dari kebutuhantubuh yang dianjurkan
c. Konjungtiva dan membran mukus pucat
d. Lemah otot untuk menelan dan
mengunyah
e. Luka, inflamasi pada rongga mulut
f. Mudah merasa kenyang sesaat setelah
mengunyahmakanan
g. Melaporkan kurang makan
h. Melaporkan perubahan sensasi rasa
i.
Tidak
mampu mengunyah makanan
j.
Miskonsepsi
k. Penurunan berat badan dengan intake
makanantidak adekuat
l.
Enggan
makan
m. Kram abdominal
n. Tonus otot buruk
o. Nyeri abdomen patologi atau bukan
p. Kerusakan minat terhadap makanan
q. Pembuluh kapiler rapuh
r.
Diare
atau steatorea
s. Kehilangan rambut banyak
t.
Suara
usus hiperaktif
u. Kurang informasi, misinformasi
PROSES KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
Pemberian Nutrisi Melalui Oral
Tindakan
ini merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi peroral secara mandiri.
Alat dan Bahan :
1. Piring
2. Sendok
3. Gelas
4. Serbet
5. Mangkok
cuci tangan
6. Pengalas
7. Makanan
dengan porsi dan menu sesuai program
Prosedure Kerja :
1. Beri
penjelasan kepada pasien
2. Cuci
tangan
3. Atur
posisi pasien dengan duduk/setengah duduk sesuai kondisi pasien
4. Pasang
pengalas
5. Tawarkan
kepada pasien melakukan ritual makan (misalnya,berdoa sebelum makan)
6. Bantu
aktivitas dengan cara menyuap makanan sedikit demi sedikit dan berikan minum
sesudah makan
7. Bila
selesai makan ,bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar
8. Catat
tindakan dan hasil atau respons terhadap tindakan
9. Cuci
tangan setelah procedure dilakukan.
Pemberian Nutrisi Melalui Pipa
Lambung
Tindakan
ini dilakukan pada kalien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi pe oral
atau adanya gangguan fungsi menelan. Tindakan pemberian nutrisi melalui pipa
lambung dapat dilakukan dengan pemasangan pipa lambung lebih dahulu kemudian
dapat dilakukan pemberian nutrisi.
Alat dan Bahan :
1. Pipa
penduga dalam tempatnya corong
2. Spuit
20 cc
3. Pengalas
4. Bengkok
5. Plaster
dan gunting
6. Makanan
dalam bentuk cair
7. Air
matang
8. Stetoskop
9. Klem
10. Vaselin/jel
Prosedur kerja :
1. Cuci
tangan
2. Jelaskan
procedure yang akan dilakukan
3. Atur
posisi pasien dengan posisi semi-fowle
4. Bersihkan
daerah hidung dan pasangkan pengalas didaerah dada
5. Letakkan
bengkok didekat pasien
6. Tentukan
letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari epigastrium sampai
hidung kemudian dibengkokkan ke telinga dan beri batas tandanya.
7. Berikan
vaselin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa tersebut lalu masukkan melalui
hidung secara perlahan-lahan sambil pasien dianjurkan untuk menelannya.
8. Tentukan
apakah pipa tersebut benar-benar sudah masuk ke lambung dengan cara :
· Masukkan ujung selang yang diklem ke
dalam baskom yang berisi air dan perhatika bila ada gelembung,pipa masuk ke
paru dan jika tidak ada gelembung pipa tersebut masuk ke lambung setelah itu
diklem atau dilipat kembali
· Masukkan udara dengan spuit ke dalam
lambung melalui pipa tersebut dan dengarkan dengan stetoskop. Apabila dilambung
terdengar bunyi,berarti pipa tersebut sudah masuk. Setelah itu, keluarkan udara
yang ada didalam sebanyak jumlah yang dimasukkan.
9. Catat
tindakan dan hasil atau respons terhadap tindakan.
10. Cuci
tangan setelah dilakukan tindakan.
materinya ok banget kalau bisa ditambah lagi ya makasih
BalasHapus